Gilang Bungkus Merasa Hasrat Seksualnya Terpenuhi Ketika Korbannya Terbusngkus Seperti Pocong dan Meronta-ronta

Gilang Bungkus Merasa Hasrat Seksualnya Terpenuhi Ketika Korbannya Terbusngkus Seperti Pocong dan Meronta-ronta.

Kasus Gilang Bungkus hari ini tiba-tiba heboh diperbincangkan di dunia Maya. Apa itu kasus Gilang Bungkus?

Gilang merupakan nama seorang Pria yang diketahui mempunyai kelainan seksual yang menyimpang. Ia diduga memiliki sebuah Fetish yaitu dorongan seksual yang muncul akibat dipengaruhi oleh sesuatu fantasi tertentu. Nah yang paling sering kita dengar tentu adalah Fetish pada ketiak, Fetish pada celana dalam, Fetish pada kaki namun berbeda halnya dengan Gilang ini, ia diketahui Fetish terhadap POCONG, atau Membungkus manusia sedemikian rupa sehingga pada akhirnya menyerupai pocong  hidup. Berbeda dengan pocong-pocong pada umumnya yang menggunakan kain kafan berwarna putih bersih sebagai kain pembungkusnya, Gilang memakai sebuah kain Jarik untuk membungkus korbannya. korban Gilang pertamanya diikat dengan tali, kemudian beberpa bagian tubuhnya dilakban sehingga mereka akan kesulitan bergerak. Setelah itu lalu proses pembungkusanpun dimulai.

Para korban yang sudah dalam keadaan terikat dan tak berdaya lalu dibungkus dengan menggunakan sebuah kain jarik/kain batik sampai ketat sekali menyerupai pocong milenial. Ia akan mulai terangsang ketika melihat korban yang sudah berbentuk pocong milenial menggeliat ketakutan dan mengeluarkan emosi mereka yang ingin secepatnya melepaskan diri dari lilitan kain pocong itu. Anehnya semua korban yang duduga telah menjadi bahan prakteknya itu adalah laki-laki, berarti ada yang salah dari penyaluran hasrat seksual pada diri seorang Gilang. Kalau misal laki-laki yang normal, mungkin segila apapun Fetish yang ia derita pasti objeknya adalah seorang wanita yang merupakan lawan jenisnya. Namun di kasus Gilang ini, rata-rata korbannya adalah berbentuk batangan atau sesama laki-laki.

Untungnya kasus ini segera terbongkar sehingga belum adanya kasus yang mengarah pada kondisi yang lebih berbahaya lagi. Kita sebagai manusia yang hidup di akhir zaman tentu sudah paham bagaimana beranekaragamnya fantasi manusia dalam memuaskan diri mereka masing-masing. Terkadang manusia berbuat sesuatu yang diluar akal sehat manusia hanya untuk sekedar menyalurkan nafsu duniawi yang fana ini. Tapi hal itu nyata terjadi. Kita tidak bisa melarang orang untuk memiliki fetish apapun, hanya saja apabila anda merasa memiliki fetish yang aneh jangan sampai hal tersebut merugikan orang lain. Nah berdasarkan kasus Gilang ini, kira-kira apakah kalian juga memiliki Fetish?

 

 

 

 

 

close
Banner